Surabaya - Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster menilai laga team launching game bisa memberikan dampak positif bagi tim bagi para pemainnya sebelum pertandingan Liga 1 Indonesia musim 2024/2025 dimulai. Keuntungan bagi kedua tim adalah Liga 1 (karena levelnya lebih tinggi). Bagi pemain, bisa meningkatkan fisik mereka. Bagi pelatih, keuntungannya adalah bisa mengevaluasi pertandingan, kata Munster dalam konferensi pers di kantor pemasaran Persebaya Surabaya, Sabtu. Namun yang perlu diperhatikan, kata Munster, pertandingan pramusim hanya sebagai persiapan menuju Ligue 1 dan bukan sebagai acuan.

"Kami melakukan pertandingan pramusim setelah melawan Barito (kami) sudah melakukan evaluasi. Kemudian kami berlatih lagi dan Flavio mencetak goldan kami mencatatkan clean sheet. Ingat bahwa ini adalah pramusim. Semua harus ingat itu," ujar pelatih asal Irlandia Utara ini.

Munster menambahkan bahwa pengalaman pertandingan pra-musim tentu saja akan membantu para pemain berkembang, seperti yang dilakukan oleh Persik Khediri.

"Pesepakbola bisa berkembang. Setiap hari, setiap pertandingan, setiap pelatih sama saja. Marcelo juga sama, selalu ada strategi. Terkadang itu adalah strategi yang berbeda ketika Anda bermain melawan tim yang berbeda. Yang pasti, kita bisa melihat peningkatan besar dalam tim ini."

Sementara itu, pemain Persebaya Bruno Moreira mengharapkan Bonek dan Bonita mendukung tim kebanggaan Alek Alek Shroboyo dalam laga uji coba melawan Persik.
Seperti yang dikatakan pelatih Münster, persiapan berjalan dengan baik. Kami juga ingin mengundang Bonek dan Bonita ke GBT. Kami ingin memenuhi stadion besok. Ini adalah pertandingan penting bagi kami, mereka selalu mendukung kami di setiap pertandingan.

Bruno juga senang karena pertandingan ini akan mempertemukannya kembali dengan mantan rekannya, Ze Valente, yang sudah tampil bagus di kompetisi sepak bola Indonesia.

"Kami bertemu lagi setelah sebelumnya bermain bersama di Persebaya. Tentu saja dia pemain yang bagus dan saya suka dengan cara dia bermain.

Namun, karena mereka bertemu sebagai lawan, ia mengatakan bahwa ia lebih memperhatikan tim dan rekan-rekannya daripada berkonsentrasi pada lawan.